Bergerak Itu Mencerdaskan

19.48

Siapa hayo, yang suka teriak-teriak kalau anaknya nggak mau diam, bergerak terus kesana kemari nggak mau berhenti? Takut terjadi sesuatu sama anak atau karena malas ngikutin gerak anak?
Ada seorang ibu muda yang selalu menggendong anaknya yang berumur dua tahunan. 
     "Kenapa digendong terus anaknya?"tanya saya.
     "Habis, dia lari-lari terus. Nanti jatuh. Lagian capek ngikutinnya,"jawabnya.
     "Coba turunkan dia dan pakein baju yang aman. Kamu tinggal ngawasin aja,"saya mencoba memberi saran.
     "Ah, nggak ah. Pasti nanti dia lari kemana-mana. Biarin aja, lebih aman digendong begini,"ujarnya.
 Dalam hati saya berucap" Tabahkan hatimu ya, nak".

Gambar pinjam dari sini

Kondisi yang tak jauh berbeda juga terlihat di lembaga prasekolah. Ibu guru berteriak,             
      “Diam, duduk yang rapi, tangannya dilipat diatas meja, mulutnya dikunci lalu kuncinya dibuang, hap…!” 
Jika ada anak yang tidak melakukan yang dikatakanya, maka guru mencapnya sebagai anak nakal. Hadeh..

Lain dengan anak kedua saya Aufa, sejak kecil dia sangat aktif bergerak. Dia tidak bisa diam barang sebentar. Memanjat pohon, naik ke atas meja, rak, bersepeda dan seabreg polah tingkahnya. Tak heran kepalanya berhias luka jahitan. Sebenarnya saya sangat khawatir waktu itu, tapi anehnya Aufa tak pernah menangis sedikitpun ketika Dokter menjahit luka di kepalanya. Mungkin karena dia merasa itulah konsekuensi apa yang telah dia lakukan, jadi dia nggak nangis deh. 
Akhirnya saya tahu, ternyata Aufa adalah anak dengan tipe kinestetik. Jadi harus maklum kalau dia tidak bisa duduk manis menunggu sesuatu datang padanya. Energinya yang berlebih harus tersalurkan. Makanya, sekarang saya ikutkan Aufa  di klub renang. Kalau masih belum cukup, saya ikutkan dia klub karate. 
Ada sebagian orang tua berkata bahwa anak yang baik itu adalah anak yang diam, tidak banyak tingkah. Sedangkan kebalikannya, anak yang banyak bergerak sering disebut anak nakal. Ungkapan ini tentu tidak benar, karena pada dasarnya bergerak adalah fitrah manusia, dan bagi anak kecil bergerak adalah salah satu ungkapan dari apa yang dipikirkan, dirasakan, dan diinginkannya.
Melalui bergerak anak juga bisa menolong dirinya sendiri, misal ketika menemukan hal yang menakutkan anak dengan reflek bergerak. Saat dikejar anjing ia akan berlari secepat mungkin untuk menghidarinya. Saat terpeleset, ia berusaha mengantisipasinya dengan bergerak reflek, dan lain sebagianya. Dengan bergerak, anak akan membangun kesadaran tubuh dan konsep dirinya.
Dari perspektif medis, bergerak bagi anak adalah sangat baik bagi kesehatan tubuhnya, selain melatih otot-otot tubuhnya, juga akan melatih otot jantung agar kuat kelak sampai dewasanya.
Dari perspektif pendidikan, gerakan pada anak sangat penting untuk merangsang kecerdasannya, lho. Howard Gardner yang terkenal dengan teori Multiple Intelegence nya menjelaskan bahwa setiap anak harus dibangun bodily kinestetik intelegence-nya yaitu kemampuan menggunakan tubuh secara terampil untuk memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemukakan gagasan dan emosi, karena ada bagian otak yang mengurusi itu.
 
Think Parenting
Gambar dipinjam dari sini
Latihan gerakan sangat penting bagi anak apabila dilatih dengan gerakan yang bermanfaat yang sesuai dengan tahap usianya sehingga organ-organ tubuh akan berfungsi dan berkembang secara sempurna.

Nah, Ayah Bunda, yuk biarkan anak-anak kita bergerak.  

Let's make our children's lives more colorful and happier.

Referensi : dari berbagai sumber

You Might Also Like

6 komentar

  1. Si sulung say, bergerak terus. Anak-anak bergerak tanpa memikirkan akibat dari gerakannya. Yang sering membuat saya teriak-teriak bila, gerakkannya membahayakan adik balitanya. Saat main bersama, dia bergerak kesana kemari terus tidak sengaja menginjak kaki adiknya. Makanya saat mereka bersama malah saya tidak bisa melakukan apa-apa. Ngawasin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beri pengertian saja tentang pentingnya berhati-hati, mbak. Beri tahu bahwa semua ada konsekuensinya, kalau tidak berhati-hati nanti bisa celaka de el el....

      Hapus
  2. Anak tetanggaku suka banget lari-larian, kadang sampe nggak bisa ngerem, jadinya sering nyium aspal >,<

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...anak-anak kadang belum tahu akibatnya kalau tidak berhati-hati.

      Hapus
  3. Kaum ibu seyogyanya memberikan kesempatan kepada buah hati untuk bergerak dengan tetap menjaganya agar tak mendekati bahaya yang mencelakakan diriinya.
    Jangan over protective, banyak larangan sehingga anak-anak hanya duduk manis atau rebah-rebahan di tempat tidur
    Terima kasih artikelnya yang bermanfaat.
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Pakde, efeknya akan dirasakan nanti saat anak-anak beranjak remaja hingga dewasa.
      Terima kasih sudah berkunjung

      Hapus

Total Tayangan Halaman

kembali ke atas