Tips Mengatasi Anak yang Rewel
21.56
sumber gambar |
Mengurus anak, bagi orangtua adalah suatu kewajiban dan menjadi hak anak untuk diperhatikan oleh kedua orangtuanya. Dalam mengurus anak-anak, kadang kita sering merasa kewalahan. Terutama pada saat anak
kita rewel dan tak tahu apa penyebabnya. Bingung, kan? Ini salah, itu salah. Wajar saja, karena kita sebagai orangtua pasti tak menginginkan sesuatu yang buruk menimpa anak kita.
Nah, jangan cuma bingung aja tapi nggak mencari tahu penyebab rewelnya anak kita. Cari tahu apa penyebabnya. Coba lihat beberapa penyebabnya dibawah ini! Adakah salah satunya ada pada anak kita yang sedang rewel.
1. Kondisi fisik anak yang tak nyaman
Biasanya terjadi ketika anak yang mengantuk, kepanasan, kedinginan, kelaparan, kehausan. umumnya menjadi rewel.
Biasanya terjadi ketika anak yang mengantuk, kepanasan, kedinginan, kelaparan, kehausan. umumnya menjadi rewel.
Cara mengatasinya :
Cobalah cari tahu penyebab rewelnya dan selesaikan permasalahan itu. Umumnya kalau rewelnya disebabkan masalah fisik, anak akan segera kembali ceria ketika dirinya sudah kembali nyaman.
Cobalah cari tahu penyebab rewelnya dan selesaikan permasalahan itu. Umumnya kalau rewelnya disebabkan masalah fisik, anak akan segera kembali ceria ketika dirinya sudah kembali nyaman.
2. Rewel di tempat baru/ asing
Meski dinilai wajar, perilaku anak ini sering membuat kesal kita sebagai orangtua. Hayo, ngacung..! Anak rewel karena merasa tak nyaman dengan situasi dan kondisi baru. Tak jarang, kondisi itu dirasakan anak sebagai sesuatu yang mengancam dan menakutkan. Apalagi kalau anak belum mengenal kondisi tempat baru itu sebelumnya, juga fasilitas yang ada.
Meski dinilai wajar, perilaku anak ini sering membuat kesal kita sebagai orangtua. Hayo, ngacung..! Anak rewel karena merasa tak nyaman dengan situasi dan kondisi baru. Tak jarang, kondisi itu dirasakan anak sebagai sesuatu yang mengancam dan menakutkan. Apalagi kalau anak belum mengenal kondisi tempat baru itu sebelumnya, juga fasilitas yang ada.
Misalnya, ketika anak kita ajak ke tempat
praktek dokter, tentu anak akan bingung dengan ruangan serba putih, dan
terdapat berbagai peralatan seperti jarum suntik, stetoskop, mesin USG,
dan sebagainya.
Cara mengatasinya :
Sebelum mengajak anak-anak pergi, orangtua perlu membekali anak dengan informasi mengenai tempat apa yang akan dituju, kondisi apa saja yang akan ditemui anak dan apa benda-benda yang terdapat di sana. Sering-seringlah bepergian ke tempat baru bersama anak-anak. Semakin banyak tempat kita yang dikunjungi, semakin kaya dan luas pula pengalaman yang akan didapat anak.
Sebelum mengajak anak-anak pergi, orangtua perlu membekali anak dengan informasi mengenai tempat apa yang akan dituju, kondisi apa saja yang akan ditemui anak dan apa benda-benda yang terdapat di sana. Sering-seringlah bepergian ke tempat baru bersama anak-anak. Semakin banyak tempat kita yang dikunjungi, semakin kaya dan luas pula pengalaman yang akan didapat anak.
3. Mencari perhatian orangtua (orang dewasa di sekitarnya)
Kadang anak-anak rewel sekedar untuk mencari perhatian kita. Ini sering terjadi karena umumnya orangtua akan banyak memberikan perhatian kepadanya ketika sedang rewel saja. Sementara saat anak sedang bersikap manis, mereka kurang mendapat perhatian. Akibatnya, anak telanjur belajar bahwa keinginannya akan terpenuhi dengan cara merengek-rengek sambil menangis, bahkan sampai tantrum.
Kadang anak-anak rewel sekedar untuk mencari perhatian kita. Ini sering terjadi karena umumnya orangtua akan banyak memberikan perhatian kepadanya ketika sedang rewel saja. Sementara saat anak sedang bersikap manis, mereka kurang mendapat perhatian. Akibatnya, anak telanjur belajar bahwa keinginannya akan terpenuhi dengan cara merengek-rengek sambil menangis, bahkan sampai tantrum.
Cara
mengatasinya :
> Jangan berikan perhatian berlebihan ketika anak rewel. Kalau perlu jangan
penuhi permintaannya hingga ia menyadari bahwa cara yang dilakukannya
tidak benar. Tindakan ini dapat sekaligus mengajari anak agar dapat
mengendalikan diri.
> Ajak anak berkomunikasi. Sampaikan padanya bahwa cara yang dilakukannya itu
salah. Misalnya, “Kalau adek bicara sambil menangis, Bunda tidak tahu apa yang
kamu inginkan. Coba tenang dulu, bicara yang jelas supaya Bunda tahu apa yang adek mau.”
> Biasakan untuk memberi perhatiaan kepada anak setiap saat, terutama ketika ia bersikap manis. Bentuk perhatian itu tidak perlu dengan memberi materi atau barang. Cukup katakan, “Ayah/ Bunda bangga lho, karena adek tidak susah diajak mandi.”
> Biasakan untuk memberi perhatiaan kepada anak setiap saat, terutama ketika ia bersikap manis. Bentuk perhatian itu tidak perlu dengan memberi materi atau barang. Cukup katakan, “Ayah/ Bunda bangga lho, karena adek tidak susah diajak mandi.”
Pasti anak-anak kita, akan tumbuh dengan sehat dan bahagia.
Let's make our children's lives more colorful and happier.
sumber : [rika/islampos/bamboomedia/keluargasehat]
4 komentar
Kalo orang Jawa, bawa tanah sedikit agar anak kerasan di tempat baru mbak. Hihi
BalasHapusIya mb Susi, malah kadang ada yang bawa air sumur juga...hehe
HapusKadang gemes kalau ada anak rewel. Hihi. Tapi belajar banyak buat nggak marah sama mereka :D
BalasHapusBelajar sabar ya mb Tari..hihi
Hapus