Kenali Tahap-Tahap Perkembangan Anak

00.17

tahap-perkembangan-anak-usia-dini
 gambar :Tahap Perkembangan Anak
Hallo, Ayah Bunda... lama banget ya nggak baca tulisan saya. Pada nungguin nggak? hehe...
Kali ini saya nulis artikel yang agak serius nih. Tentang tahap-tahap perkembangan anak. Pastinya semua ingin tahu kan...apa saja sih tahapan-tahapannya. Meski tidak sedetail di buku, insyaAllah sedikit membantu Ayah Bunda untuk lebih tahu tahap-tahap perkembangan anak kita.
Perkembangan dan pertumbuhan tidak dapat dipisahkan dari manusia. Perkembangan fisik motorik anak berhubungan erat dengan pertumbuhan psikis anak juga. Oleh karena itu psikologi perkembangan anak berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Anak akan mengalamai masa emas (golden age) dimana pada masa itu anak akan sangat sensitif dan peka terhadap berbagai rangsangan (stimulasi) dan pengaruh dari luar. Masa emas masing-masing anak dipengaruhi oleh laju perkembangan dan pertumbuhannya. Pada saat itu anak akan mengalami perkembangan yang drastis. Perkembangan anak-anak dimulai dari perkembangan kognitif (kemampuan berpikir), perkembangan emosi, perkembangan fisik, perkembangan motorik dan perkembangan sosial. Ayah Bunda perlu tahu bahwa lonjakan perkembangan ini hanya terjadi di usia 0-8 tahun dan tidak akan terjadi lagi di periode perkembangan selanjutnya. Oleh sebab itu, Ayah Bunda sebaiknya lebih concern dan memberi perhatian secara khusus ketika anak dalam masa emas, karena berhasil tidaknya anak melalui masa ini akan sangat berpengaruh pada kehidupan anak di masa yang akan datang. Ayah Bunda nggak mau dong, anak-anak kita tidak tumbuh dan berkembang dengan semestinya?
Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Ayah Bunda mengenai tahap-tahap perkembangan anak , antara lain :
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif anak terbagi dalam beberapa tahap : 
  • Tahap Sensorimotor, terjadi saat usia anak 0-2 tahun. Pada tahap ini kemampuan yang dimiliki anak hanya pada gerakan refleks, anak mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan awal, mulai menggunakan berbagai hal atau alat untuk mencapai tujuannya, melakukan eksperimen atau coba-coba, dan mulai menemukan cara baru serta mereproduksi berbagai kejadian yang menurutnya menarik. 
  • Tahap Pra-Operasional, terjadi saat usia anak 2-7 tahun. Pada tahap ini anak mulai menerima berbagai rangsangan (stimulasi) yang masih terbatas. Kemampuan bahasa anak mulai berkembang meski pola pikirnya masih bersifat statis, belum mampu berpikir abstrak, serta persepsi mengenai waktu dan tempat masih terbatas. 
  • Tahap Operasional Konkret, terjadi saat usia anak 7-11 tahun. Pada tahap ini anak sudah bisa menjalankan operasional dan mulai berpikir secara rasional. Tugas-tugas seperti menyusun, melipat, melakukan pemisahan, penggabungan, menderetkan dan membagi sudah dapat dilakukan oleh anak.
  • Tahap Operasional Formal, terjadi saat usia anak 11-18 tahun. Pada tahap ini anak sudah beranjak remaja dan mulai berpikir secara hipotetik yaitu penggunaan hipotesis yang relevan untuk memecahkan berbagai masalahnya sendiri. Anak sudah mampu berpikir secara abstrak sehingga anak sudah bisa meerima pelajaran-pelajaran yang bersifat abstrak seperti agama.
Perkembangan Fisik Motorik
Perkembangan Fisik anak terbagi dalam perkembangan fisik motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang memerlukan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Misalnya, berjalan, berlari, melompat dan sebagainya. Perkembangan motorik kasar pada anak memiliki tahapan yang berurutan. Artinya setiap tahapan harus dilalui dan dikuuasai terlebih dahulu sebelum memasuki tahapan berikutnya. Ketrampilan yang dikuasai masing-masing anak di usia yang sama bersifat individual atau berbeda-beda. Akan tetapi, perbedaan penguasaan ketrampilan tersebut bukan karena anak yang satu lebih pandai dari yang lain. Perkembangan ketrampilan tidak ada pengaruhnya dengan kecerdasan.
Motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan ketrampilan fisik yang melibatkan otot kecil serta koordinasi mata dan tangan. Saraf motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan stimulasi yang rutin dan kontinu. Misalnya bermain puzzle, bermain balok (menyusun balok), meronce, melipat kertas atau membuat garis. Ketrampilan motorik halus pada masing-masing anak juga berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulasi yang didapatkannya. Lingkungan (orangtua) memiliki pengaruh besar dalam mengembangkan ketrampilan motorik halus anak. Lingkungan juga dapat meningkatkan bahkan menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama kehidupannya.

Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa pada anak terbagi dalam beberapa tahap, antara lain :
  • Periode Pre Lingual, tahap ini terjadi di usia anak 0-1 tahun. Anak mulai mengoceh, babling untuk berkomunikasi. Anak masih bersifat pasif ketika menerima stimulus tetapi akan memebri respon yang berbeda. Misalnya : anak akan tersenyum ketika melihat orang yang dikenalnya dan menangis ketika melihat orang yang tak dikenalnya.
  • Periode Lingual, tahap ini terjadi pada saat usia anak 1-2,5 tahun. Pada tahap ini anak sudah mampu membuat sebuah kalimat meski hanya satu atau dua kata ketika berkomunikasi dengan orang lain.
  • Periode Diferensiasi, terjadi pada saat usia anak 2,5-5 tahun. Pada tahap ini anak sudah memiliki kemampuan berbahasa dengan baik dan benar. Kosa katanya sudah berkembang baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Perkembangan Sosial Emosional
Perkembangan sosial emosional pada anak juga terbagi dalam beberapa tahap, antara lain :
  • Tahap Percaya vs Curiga (trust vs mistrust), terjadi saat usia anak 0-2 tahun. Pada tahap ini rasa percaya diri anak akan tumbuh jika dirinya mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Sebaliknya, anak akan curiga jika mengalami penngalaman yang tidak menyenangkan.
  • Tahap Mandiri vs Ragu (autonomy vs shame), terjadi saat usia anak 2-3 tahun. Pada tahap ini, perasaan mandiri mulai muncul ketika anak mulai menguasai seluruh anggota tubuhnya. Sifat ragu dan malu akan muncul pada tahap ini ketika lingkungan tidak memberikan sebuah kepercayaan. 
  • Tahap Berinisiatif vs Rasa Bersalah (initiative vs guilty), terjadi saat usia anak 4-5 tahun. Pada tahap ini anak sudah mulai lepas dari orangtuanya. Anak sudah mampu bergerak bebas dan berhubungan dengan lingkungan. Kondisi ini dapat menimbulkan inisiatif pada diri anak namun rasa bersalah akan muncul pada diri anak ketika anak belum bisa lepas dari orangtuanya dan belum bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Nah, bagaimana Ayah Bunda...ternyata penting sekali bagi para orangtua untuk mengenal dan mengetahui tahap-tahap perkembangan pada anak ya. Mumpung belum terlambat, mumpung belum terlewat masa emas anak-anak kita, yuk kita lebih fokus dan concern terhadap perkembangan anak-anak kita. Karena masa emas tak akan pernah terulang. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari.

Let's make our children lives more colorful and happier

You Might Also Like

6 komentar

  1. thank you sharingnya maks.....semoga ada next artikel tentang detail per tahapan n cara ortu menghadapinya ya maks *request* ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. InsyaAllah nanti saya buat rangkuman per tahapannya mak. Sabar dan tunggu yaaa... ;)

      Hapus
  2. anak sy syafieq bln ini usianya 3 thn,trims ya mak artikelnya jdi pencerahan buat sy... :)

    BalasHapus
  3. Iyap penting biar tahu juga caranya menstimulasi sesuai usianya

    BalasHapus

Total Tayangan Halaman

kembali ke atas